Langkah Mengukur Status Gizi pada Anak

Namun, masih banyak orangtua yang belum memahami apakah gizi dan nutrisi anak sebenarnya udah terpenuhi atau belum. Lalu bagaimana langkah orangtua memahami perihal tersebut?

Untuk memahami apakah gizi anak udah terpenuhi mampu dilihat dari standing gizi anak. Menurut WHO, standing gizi merupakan sebuah wujud dari tolak ukur perkembangan sang anak yang digunakan untuk menyaksikan dan menentukan berapa asupan gizi yang dibutuhkan oleh sang anak.

Tentunya, setiap anak miliki kuantitas asupan gizi yang berbeda-beda dan tidak serupa satu serupa lainnya. Hal ini bergantung dari gender, usia, berat dan tinggi badan, dan juga lingkar kepala pada anak.

Berikut ini udah merangkum bagaimana langkah mengukur standing gizi pada anak yang harus Mama ketahui.

  1. Berat badan berdasarkan usia (BB/U)

Anak yang termasuk dalam golongan miliki risiko berat badan lebih, mampu miliki persoalan pada pertumbuhannya. Maka dari itu, terlalu dibutuhkan untuk mampu memeriksakan ulang indikator berat badan dan tinggi badan (BB/TB) anak.

Hal ini dilakukan pada anak yang miliki indikator usia 0-60 bulan. Ini punya tujuan untuk mampu mengukur berat badan yang cocok dengan usia anak saat itu.

Adanya penilaian BB/U ini digunakan untuk mencari memahami kemungkinan terjadinya berat badan yang berkurang, terlalu kurang ataupun berlebih pada anak. Tetapi, indikator ini tidak mampu digunakan andaikan usia anak belum mampu diketahui secara pasti.

  1. Tinggi badan berdasarkan usia (TB/U)

Berbeda dengan yang tadi, langkah ini digunakan dengan memahami tinggi badan berdasarkan usia (TB/U). Indikator ini digunakan untuk anak yang berusia 0-60 bulan. Hal ini punya tujuan untuk mengukur tinggi badan pada tubuh anak apakah udah cocok dengan tinggi anak seusianya.

Adanya penilaian TB/U ini digunakan untuk jalankan identifikasi adakah penyebab anak miliki tubuh yang pendek. Tetapi, indikator ini hanya mampu digunakan untuk anak usia 2 hingga 18 th. dengan posisi yang berdiri.

Sementara andaikan usianya berada di bawah 2 tahun, maka pengukurannya dilakukan pakai indikator dari panjang badan (PB/U) dengan posisi yang berbaring. Dan andaikan sang anak berusia di atas 2 th. maka akan diukur dengan langkah berbaring, tapi nilai TB harus dikurangi dengan 0,7 cm.

  1. Berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)

Cara mengukur standing gizi yang seterusnya adalah melalui indikator yang digunakan untuk anak usia 0-60 bulan. Hal ini punya tujuan untuk mampu mengukur berat badan anak yang cocok dengan tinggi anak.

Pengukuran dengan langkah ini biasanya digunakan untuk mampu mengelompokkan standing dari gizi anak secara menyeluruh.

Berikut ini standing gizi anak berdasarkan dari BB/TB, yaitu:

  • Gizi jelek (severely wasted): <-3 SD
  • Gizi kurang atau kurus (wasted) : -3 SD hingga <-2 SD
  • Gizi baik (normal): -2 SD hingga +1 SD
  • Risiko gizi lebih: >+1 SD hingga +2 SD
  • Gizi lebih atau (overweight): >+2 SD hingga +3 SD
  • Obesitas: >+3 SD

Nah, itulah berbagai langkah dalam mengukur standing gizi anak yang harus Mama ketahui. Sekarang Mama mampu memahami apakah gizi si Kecil udah terpenuhi dengan baik atau belum.

Tinggalkan komentar